1. |
Prolog
03:07
|
|||
Dengarkan ku disini mencoba tuk ciptakan kesan
Di dalam musik ini ku mewakili kebahagiaan
Tak akan ada lagi kegelisahan yang bertahan
Karna ini adalah lagu penentang kesedihan
Coba rasakan alunan nada yang menuntunmu ke arah euforia
Ekspresikan semua bayangan tentang harmoni dan nyanyian
Mari kita warnai setiap notasi di bisingnya distorsi
Hapus air matamu teman percayalah hari esok kan baik saja
Dan bebaskan gundah yang kau sembunyikan
Temukan naluri akan berpesta yang dulu hilang
Jadikan pertunjukan hari ini selalu teringat
Gunakan sebagai prolog tuk menemukan tujuan
Pemicu tuk meledakan semangat di kehidupan
Dan bersiaplah karna semua luka yang kau genggam akan menjadi tawa
|
||||
2. |
Jejak
01:16
|
|||
Biarlah dunia remehkan setiap jalan yang ku tentukan
Menjadi sosok yang 'kan melangkah tanpa penyesalan
Ku tatap bebas kenyataan
Ku rangkai arah realita
Tanpa mencemaskan akhir yang tercipta
Tak akan ku buat jati diri ini
Menghilang disaat rutinitas semakin mencoba
taklukan apa yang telah ku yakini di kehidupan
Karna jejak tak akan menghianati hasil dari peluh ini
Meski waktu berjalan jiwaku takkan menua
Berseragam takkan membuatku terlihat sama
Ku buat bait kata terasa begitu nyata
Dengan semangat ini akan kuguncang semesta
|
||||
3. |
Dibalik Air Mata
03:27
|
|||
Terkadang hidup seakan mempermainkan
Dalam momen tak terduga kemalangan terbentuk dalam kehidupanmu
Mungkin kini kau menatap kegagalan namun cobalah perhatikan
Angan yang terasa samar kini terlihat
Semakin bersinar
Coba kau lihat makna dibalik air matamu
yakinlah ini merupakan tanda menuju kebahagiaan
Semua yang kau beri adalah yang kau raih
Bertahanlah karna hal yang kau cari telah menantimu
Kita berkembang lewat tragedi yang menghadang
Masa lalu takkan pernah berubah, pelajari langkah tuk persiapkan
Masa yang akan datang
Karna hidup takkan pernah menunggu
Maksimalkan durasi yang kau miliki
Dan Semakin bersinar
Luka selalu meninggalkan Sebuah pesan
Kau terlalu hebat tuk menyerah Lihatlah puncak tlah terlihat
Bangkitlah tak ada yang sia sia
Ku slalu percaya ku percaya kau 'kan menemukan akhir yang indah
|
||||
4. |
Drama
03:05
|
|||
Dan lihatlah siapa yang kini mencariku
Kau siratkan semua pesona milikmu seakan hilang tempat berteduh
Ber-angan 'tuk dapat merangkai kisah lalu
Hiraukan kesalahan yang ada
Atas setiap hal yang telah kau buang
Jelaskan arti harga diri
Maafkan
Ku terlalu muak untuk sebuah drama
Bukankah ku begitu hina untukmu?
Biarkan ku utarakan sebuah fakta
Waktuku terlalu berharga untukmu
Dan rasakan hal yang dulu pernah kurasakan
Saat ekspektasi hasilkan ilusi bertransisi menjadi emosi
Penyesalan takkan mampu mereduksi
Rasa kecewa yang pernah engkau beri
Peluklah semua ego dan amarah
Daya tipu telah menjadi lumrah
Dimanakah kau saat ku tenggelam?
Kepercayaan tak lagi terasa
Tak akan ku kembali, Semuanya telah berakhir, Hapus semua tentang kita
|
||||
5. |
Potensi
02:51
|
|||
Dimanakah arti kehidupan saat tangan terikat?
Membebani diri dengan sebuah konsep yang kau sebut pendewasaan
Tuk hidup di dalam sangkar dan terbawa arus
Kau salahkan kondisi dan membilas kemungkinan dengan berbagai macam alasan
Dunia tak menciptakan tembok tuk batasi harapan
Kau sendiri lah yang membuatnya
Maka ku akan tetap menyanyikan
Setiap lagu yang telah kuciptakan
Karena nyawa tak dapat ku gandakan
takkan ku sia-sia kan semua
"Dewasa adalah tuk memilih opsi bernama: berhenti bermimpi"
Jika itu hal yang kau yakini maka tumbuh dewasa akan kuhindari
Karna keajaiban akan memainkan peran nya
pada mereka yang tak menyerah
Maka ku akan tetap menyanyikan
Setiap lagu yang telah kuciptakan
Karena nyawa tak dapat ku gandakan
takkan ku sia-sia kan
Meskipun semua menganggapku pemimpi
Ku memilih untuk hidup mengikuti nurani
Tanpa membatasi diri dan takkan ku sesali semua
Ku pilih rute yang berbeda dengan akhir yang sama
Menafsirkan angan tanpa ragu dan rekayasa
Mempercayai bahwa potensi di dunia ini takkan terprediksi
Kan ku tegaskan satu persepsi tuk menghasilkan esensi
|
||||
6. |
Tabu
04:02
|
|||
Tertulis satu ingatan indah dibalik sebuah
Cerita yang tak sengaja terurai
Kau hadirkan cahaya di dalam elegi yang kelam
Terbitkan hal yang selalu ku harap
Namun hatimu mengutarakan satu harapan
Tuk memulai kisah dengannya disana
Tak sadarkah saat ini kau menggoreskan luka?
Meski kutunjukan sebuah senyuman?
Jika memang raga ini tak pantas untuk memapah
Mengapa kau tinggalkan sebuah kesan?
Atas apa kau lukiskan semua canda tawa?
Terlalu banyak hal yang tak terjawab
Berharap adalah sesuatu yang tabu untukku
Bahagia adalah nazar untukmu
Semoga kau 'kan menemukan tawamu dengannya
Biarku pendam luka yang menyiksa
Mungkin kita bersama hanyalah sebuah ilusi
Sisi redup dalam ruang fantasi
Dan mengapa kau begitu jauh disaat kau mampu
Mencurahkan alurmu padaku
Dan ini terjadi kau hadir hanya untuk pergi
Tinggalkan memori yang sangat berarti
Akulah buku yang kau buka namun tak terbaca
Pantaskah ku inginkan dirimu?
Tak perlu kau mengkhawatirkan tentangku
Ku tau cara menyembunyikan perasaan ini
Kau Menginginkannya dan ku menginginkanmu
Tersadar ku takkan ada di pikiranmu
|
||||
7. |
Perlahan Tenggelam
02:58
|
|||
Sampingkan setiap kata hati ini
Hempaskan kenangan yang tlah terjadi
Sulitkah bagimu tuk memahami
Alur kita kau buat tak berarti
Dan pasir pun terjatuh atas keangkuhanmu
Senyuman menjadi hal yang ambigu
Terbayang dengan jelas situasi dimana
Ego membuatku perlahan tenggelam
Maaf jika ku lukiskan duka
dimanakah kisah yang tersimpan?
Dan jika berpisah menjadi keputusan
meski ini menyiksa ku akan menerima
Adakah diriku di ingatanmu
Saat kau terjebak di pikiranku?
Nostalgia cukup tuk membunuhku
Jeritanku tak lagi menggapaimu
Hubungan yang terukir kian menuju akhir
Dengan mudah kau peluk takdir ini
janji yang tak terbukti kini menjadi api
dan sudutkan semua perasaan ini
akankah ingatan mampu tuk bertahan?
mungkin tidak dalam cerita kita..
Maaf jika ku tak menemukan
Alasan yang membuatmu bertahan
Terima kasih telah menjadi bagian
dari penjelasan ku tentang rasa bahagia
|
||||
8. |
Distopia
02:50
|
|||
Sulit tuk menjelaskan perubahan saat cermin bertanya:
"Apa yang kau dapat dari jalan yang kau inginkan?"
Narasi yang telah kutulis dengan peluh dan darah
Hanya bergerak dalam arus yang lemah
Kesabaran terkikis, mendekati ajalnya
Bentuk keraguan mewujud dalam setiap pilihan
kendalikan langkah
Yang terjadi adalah ku genggam ironiku
Memacu nadi tuk tetap ada
Dalam nuansa distopia tanpa sedikitpun cahaya
Dan lantunan tercipta membuat diriku terjaga
Senandungkan tuk membungkam kenyataan
Berarti kah siklus ini? Terlarut dalam obsesi
Jawaban yang selama ini selalu ku cari sungguh terasa delusif
Semua berlalu dan dunia ini meninggalkan ku
Terbujur kaku, dalam ansietas ku membusuk
Tak mampu tuk memutar waktu
Identitas ini adalah hal yang tak layak di ucap
Mengingat tak ada satupun yang mencoba tuk mengingat
Dan kuharap semua ini hanyalah sebuah kutukan
Yang dapat menjelma menjadi sebuah berkat
|
||||
9. |
Destinasi
03:24
|
|||
Tertahan pada kondisi yang membuat mata terasa
Berat kucoba bertahan hingga tak ada lagi angan
Pandangan kian membuyar
menanti akan datangnya hari dimana semua begitu ringan
Depresiku membaur dalam aura ini
Membawaku menjauh dari setiap tawa
Tunjukan jalan menuju sebuah
Destinasi yang indah tempat ku tuk merebah
haruskah ku terus melangkah meski rasa lelah
kerap wujudkan tangis dan amarah
Terjebak dalam situasi dimana waktu berlari
dan ku masih berdiri disini hidup dengan falasi
Rasa yang menghantui
Telah cukup untuk membuat tujuan tak lagi berpresisi
Namun realita seringkali memaksaku
tuk menjalani hal yang tak pernah kuinginkan
Oh, akankah ku menemukan dunia yang ku nantikan
jika ku tak memejamkan mata?
Berapa banyak yang harus kutempuh
tuk mengakhiri bagian ini?
|
Streaming and Download help
If you like Realitas Alternatif, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp